![]() |
| Kunjungan Lazisnu, Inowastek : Team APA UPCYCLE menjelaskan tentang pengelolaan plastik di desa Panggungharjo. Foto: Ferri- APA upcycle |
APA UPCYCLE - Jum’at, 1 Maret 2024, tim Inowastek berkesempatan mendampingi tim Pesantren Hijau dari Lazisnu melakukan visitasi ke beberapa titik pengelolaan sampah di Desa Panggungharjo, Bantul. Kunjungan ini bertujuan memberikan pemahaman lebih mendalam dan praktis mengenai pengelolaan sampah, khususnya di lingkungan pesantren. Dalam kunjungan ini, hampir 10 orang terlibat aktif mulai dari pagi hingga malam hari, mengisi waktu dengan aktivitas kunjungan dan diskusi dengan berbagai stakeholder terkait. Yuk, kita simak bagaimana serunya perjalanan ini! 🚀
Menyambangi Pesantren An-Nur: Inspirasi Gerakan Hijau
Kegiatan pertama diawali dengan kunjungan ke Pesantren An-Nur, salah satu pesantren binaan dari PESANTREN EMAS. Di sini, kami disambut hangat oleh para pengurus dan santri. Pertama-tama, dijelaskan mengenai sejarah dan awal mula gerakan hijau di pesantren ini. Gerakan ini bermula dari kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Selanjutnya, para peserta diajak berkeliling pesantren untuk melihat langsung proses pengolahan sampah. Setiap kamar di asrama dilengkapi dengan karung-karung sampah (tiga jenis) yang memudahkan para santri memilah sampah sesuai jenisnya. Setiap sore, tim khusus akan mengangkut sampah terpilah dari kamar ke tempat pemilahan sampah tahap kedua. Di tempat ini, sampah dipilah lebih spesifik lagi sehingga dapat dijual sesuai dengan klasifikasi jenis sampah di bank sampah. Pesantren An-Nur juga memiliki area bank sampah yang letaknya tidak jauh dari pondok pesantren.
UPT Asri: Unit Pengolahan Sampah Organik yang Efisien
Setelah dari Pesantren An-Nur, kunjungan dilanjutkan ke UPT Asri, unit di bawah Yayasan yang fokus pada pengangkutan dan pengolahan sampah lanjutan. Di sini, peserta disuguhkan penjelasan mengenai bagaimana UPT Asri mengelola sampah organik sehingga tidak perlu dibuang ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul. Proses pengolahan sampah organik di UPT Asri ini sangat efektif dan efisien, memberikan contoh nyata bagaimana sampah organik bisa dikelola dengan baik untuk mengurangi beban TPA.
BUMDES KUPAS dan Recycling Center APA: Pemanfaatan Sampah Plastik Kresek ♻️
Kunjungan berikutnya membawa peserta ke BUMDES KUPAS di Panggungharjo. Kupas (Kelompok Usaha Pengelolaan Sampah) merupakan tempat pengolahan sampah yang melayani lebih dari 1000 masyarakat di Panggungharjo. Di sini, peserta belajar bagaimana BUMDES KUPAS memanfaatkan sampah plastik kresek dan menjadikannya produk yang bernilai ekonomi.
Recycling Center APA juga menjadi destinasi menarik dalam kunjungan ini. Sebagai pusat pemilahan dan pengepul plastik kresek, APA memegang peran penting dalam rantai pengelolaan sampah plastik. Plastik kresek yang dikumpulkan di sini nantinya dijual kepada pihak lain untuk didaur ulang. Para peserta sangat antusias melihat langsung proses ini dan berdiskusi mengenai berbagai cara kreatif dalam mengelola sampah plastik.
Kampung Mataraman: Diskusi Interaktif di The Gade Village
Sesi terakhir dari kunjungan ini adalah ke Kampung Mataraman di Panggungharjo, desa binaan PT Pegadaian yang dikenal dengan nama The Gade Village. Di sini, para peserta berdiskusi mengenai pengelolaan sampah desa dengan narasumber Lurah Panggungharjo, Bantul. Diskusi berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Banyak pertanyaan diajukan oleh peserta yang ingin menyerap ilmu sebanyak mungkin untuk diterapkan di kantor maupun pesantren-pesantren mereka.
Pembelajaran dari Kunjungan: Inspirasi untuk Masa Depan
Kunjungan ini memberikan banyak pembelajaran berharga bagi para peserta. Mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan praktis mengenai pengelolaan sampah, tetapi juga terinspirasi oleh berbagai inisiatif hijau yang dilakukan oleh pesantren, UPT, dan masyarakat desa Panggungharjo. Dengan semangat yang tinggi, para peserta berkomitmen untuk menerapkan ilmu yang didapatkan dalam lingkungan mereka masing-masing.
Pengelolaan Sampah di Pesantren: Langkah-Langkah Praktis
Berdasarkan kunjungan ini, ada beberapa langkah praktis yang dapat diambil oleh pesantren-pesantren untuk mengelola sampah dengan lebih baik:
- Edukasi dan Kesadaran: Tingkatkan kesadaran para santri mengenai pentingnya pengelolaan sampah melalui edukasi yang terus-menerus.
- Pemilahan Sampah di Sumber: Sediakan fasilitas pemilahan sampah di setiap kamar atau area asrama untuk memudahkan proses selanjutnya.
- Tim Pengelola Sampah: Bentuk tim khusus yang bertanggung jawab atas pengangkutan dan pemilahan sampah secara rutin.
- Kolaborasi dengan Pihak Luar: Jalin kerjasama dengan UPT atau recycling center untuk mengelola sampah lebih lanjut.
- Bank Sampah: Buat area bank sampah di dekat pesantren untuk memudahkan pengumpulan dan penjualan sampah yang telah dipilah.
Mengelola Sampah Plastik: Tantangan dan Solusi
Sampah plastik, khususnya plastik kresek, merupakan salah satu tantangan terbesar dalam pengelolaan sampah. Berikut beberapa solusi yang dapat diambil berdasarkan kunjungan ke BUMDES KUPAS dan Recycling Center APA:
- Pengurangan Penggunaan Plastik: Kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik di lingkungan pesantren dan masyarakat sekitar.
- Pengumpulan dan Pemilahan: Sediakan fasilitas pengumpulan dan pemilahan plastik kresek untuk didaur ulang.
- Inovasi Produk: Cari cara kreatif untuk mengubah plastik kresek menjadi produk bernilai ekonomi, seperti tas atau bahan bangunan.
- Edukasi dan Sosialisasi: Tingkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya sampah plastik dan cara-cara mengelolanya dengan baik.
Kesimpulan: Bersama untuk Lingkungan yang Lebih Baik
Kunjungan ini merupakan langkah kecil namun penting dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. Dengan belajar dari berbagai inisiatif hijau di Desa Panggungharjo, para peserta mendapatkan wawasan berharga yang dapat diterapkan di lingkungan mereka masing-masing. Mari kita terus berinovasi dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar